Warga Magelang Diajak Melek Politik! Bawaslu dan DPRD Bahas Kesadaran Demokrasi Lewat Talkshow Interaktif di Magelang FM
|
Kota Magelang, Suasana hangat dan penuh semangat terasa di studio Radio Magelang FM pertengahan Oktober lalu. Dalam program Talkshow Interaktif yang dipandu host Salsa, topik yang diangkat bukan sembarangan : “Masyarakat Melek Politik: Membangun Kesadaran Demokrasi bersama DPRD dan Bawaslu Kota Magelang.”
Acara ini menghadirkan narasumber penting dari dua lembaga kunci demokrasi daerah, yakni Bapak Jatmiko, Anggota Komisi A DPRD Kota Magelang; serta jajaran pimpinan Bawaslu Kota Magelang, yakni Maludin Taufiq, S.H.I. (Ketua), Zakariya, S.H.I., dan Sylvia, S.H..
Talkshow ini bertujuan menumbuhkan pemahaman masyarakat tentang arti penting melek politik, sekaligus mendorong partisipasi warga yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab dalam sistem demokrasi di Kota Magelang.
Dalam perbincangan yang mengalir santai namun berbobot itu, Ketua Bawaslu Kota Magelang, Maludin Taufiq, menegaskan bahwa di era keterbukaan informasi, masyarakat harus mampu memilah mana informasi politik yang benar dan mana yang menyesatkan.
“Informasi politik sekarang berlimpah, tapi tidak semuanya sehat. Karena itu, melek politik bukan sekadar tahu nama calon, tapi paham hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Demokrasi akan kuat kalau warganya cerdas dan kritis,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Magelang, Jatmiko, menyoroti pentingnya kolaborasi antara lembaga legislatif, pengawas pemilu, dan masyarakat dalam membangun demokrasi yang berkualitas.
“DPRD dan Bawaslu harus bersinergi dalam pendidikan politik. Politik bukan sekadar soal perebutan kekuasaan, tapi tentang bagaimana kebijakan publik dijalankan untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Bawaslu Dorong Masyarakat Jadi Pengawas Aktif Demokrasi
Anggota Bawaslu Kota Magelang Zakariya, S.H.I., menambahkan bahwa Bawaslu tidak hanya hadir saat pemilu berlangsung, tapi juga terus aktif memberikan pendidikan politik dan mengajak masyarakat ikut mengawasi proses demokrasi sepanjang waktu.
“Kami mendorong masyarakat menjadi pengawas aktif. Pengawasan partisipatif itu kunci agar politik uang, hoaks, dan manipulasi data pemilih bisa dicegah sejak dini. Demokrasi bukan milik penyelenggara saja, tapi milik kita semua,” jelasnya.
Sedangkan Sylvia, S.H., yang juga hadir dalam acara tersebut, menyoroti pentingnya peran perempuan dan generasi muda dalam menjaga demokrasi lokal.
“Perempuan dan pemuda jangan hanya jadi penonton. Harus ikut menentukan arah demokrasi Kota Magelang dengan partisipasi yang bermartabat,” ujarnya penuh semangat disambut tepuk tangan tim studio.
Dari Studio Radio Menuju Gerakan Nyata
Talkshow yang berdurasi satu jam lebih itu mengalir dinamis dengan berbagai tanggapan pendengar yang ikut berinteraksi melalui sambungan telepon dan media sosial Magelang FM. Beberapa pendengar mengaku termotivasi untuk ikut terlibat dalam kegiatan pengawasan partisipatif, celoteh pendengar setia Magelang FM.
Host Salsa pun menutup acara dengan pesan inspiratif bahwa demokrasi bukan hanya soal memilih lima menit di bilik suara, tetapi tentang tanggung jawab menjaga nilai kejujuran dan integritas sepanjang waktu.
Kesimpulannya adalah Melek Politik, Kunci Demokrasi Kota Magelang.
Melalui kolaborasi antara DPRD, Bawaslu dan media lokal, talkshow ini membuktikan bahwa edukasi politik bisa dikemas menarik, ringan dan menyentuh hati masyarakat.
Dari studio kecil Magelang FM, gema kesadaran demokrasi pun menggema luas mengajak seluruh warga Kota Magelang untuk berpikir kritis, berpartisipasi aktif, dan menjaga demokrasi tetap sehat dan bermartabat.
“Demokrasi bukan hanya urusan pejabat dan penyelenggara, tapi tanggung jawab kita bersama,” — itulah pesan besar dari Talkshow Interaktif Magelang FM yang menggugah kesadaran publik menuju Kota Magelang yang cerdas dan melek politik.
Penulis : AQZ