Lompat ke isi utama

Berita

Obrolan Santai, Bawaslu Kupas Pengawasan Partisipatif di Magelang FM

AQZ bersama host sedang melakukan Ngobrol Asyik Seputar Pemilu

AQZ bersama host sedang melakukan Ngobrol Asyik Seputar Pemilu

Kota Magelang, Upaya meningkatkan kesadaran politik masyarakat kembali dilakukan Bawaslu Kota Magelang melalui ruang publik yang lebih santai, dekat dan disukai generasi muda yaitu podcast. Pada minggu ke-2 November 2025, Radio Magelang FM menggelar program “Ngasep: Ngobrol Asyik Seputar Pemilu”, menghadirkan Zakariya, S.H.I., Anggota Bawaslu Kota Magelang sebagai narasumber. Acara ini dipandu host ceria Magelang FM, Love Vita.

Mengusung tema “Menjadi Pengawas Partisipatif, Cara Keren Jaga Demokrasi”, podcast ini menyajikan diskusi ringan namun kaya wawasan tentang pentingnya keterlibatan publik dalam mengawasi proses demokrasi di Indonesia, terutama menjelang persiapan menuju Pemilu dan Pemilihan 2029.

Love Vita membuka perbincangan dengan pertanyaan seputar kenapa masyarakat perlu terlibat sebagai pengawas partisipatif. Zakariya menjelaskan bahwa demokrasi bukan hanya urusan penyelenggara, tetapi merupakan ruang hidup bersama yang harus dijaga oleh seluruh elemen masyarakat.

“Pengawasan partisipatif itu bukan tugas berat, justru makin keren karena dilakukan oleh warga biasa yang peduli terhadap masa depan bangsanya,” ujar Zakariya.
“Setiap orang bisa berperan mulai dari melaporkan dugaan pelanggaran, ikut memantau proses kampanye, hingga memastikan tidak ada politik uang di lingkungannya.”

Podcast berlangsung interaktif. Love Vita beberapa kali menyodorkan pertanyaan yang mewakili keresahan pendengar muda, seperti bagaimana cara menjadi pengawas partisipatif tanpa takut, bagaimana menghadapi hoaks politik, hingga bagaimana langkah sederhana untuk berkontribusi menjaga integritas pemilu.
Zakariya menjelaskan bahwa Bawaslu Kota Magelang telah membuka banyak ruang partisipasi publik, seperti program Sahabat Bawaslu, relawan demokrasi, dan kanal pelaporan online yang memudahkan masyarakat melapor tanpa harus datang ke kantor Bawaslu. Ia juga menekankan bahwa pengawasan partisipatif adalah gerakan kolektif yang harus dirawat sejak dini, terutama melalui pendidikan politik di sekolah, kampus, komunitas, hingga kelompok hobi.

“Demokrasi bukan hanya soal datang ke TPS. Demokrasi itu cara kita menjaga nilai kejujuran, keadilan, dan integritas dalam setiap prosesnya,” tambah Zakariya.
“Dan peran itu tidak harus menunggu jadi pejabat atau penyelenggara. Warga biasa pun bisa menjadi pahlawan demokrasi.”

Podcast “Ngasep” hari itu disambut hangat pendengar Magelang FM. Banyak yang mengapresiasi gaya penyampaian Zakariya yang lugas, tegas, namun tetap santai—membuat isu pengawasan pemilu yang biasanya dianggap berat menjadi lebih mudah dipahami. Program diakhiri dengan ajakan Zakariya kepada seluruh masyarakat Kota Magelang untuk berani terlibat dalam menjaga demokrasi.

“Mari jadi bagian dari pengawasan. Kita jaga kota ini bersama, kita jaga demokrasi bersama. Karena menjaga pemilu yang bersih itu keren, dan itu tugas kita semua.”

Podcast “Ngasep” Magelang FM kembali membuktikan bahwa edukasi demokrasi tak harus kaku. Justru lewat format santai namun bermakna, pesan penting tentang pengawasan partisipatif dapat diterima lebih luas, terutama oleh generasi muda yang menjadi penentu masa depan bangsa.

Penulis : AQZ