Lompat ke isi utama

Berita

Renungan Malam HUT RI ke-80 di TMP Giri Dharmoloyo, Bawaslu Kota Magelang Teguhkan Semangat Perjuangan untuk Generasi Bangsa

Renungan Malam HUT RI ke-80 di TMP Giri Dharmoloyo

Renungan Malam HUT RI ke-80 di TMP Giri Dharmoloyo

Tepat pukul 24.00 WIB. Minggu dini hari, 17 Agustus 2025 suasana hening menyelimuti Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Dharmoloyo Magelang. Upacara renungan malam peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 berlangsung penuh khidmat, dihadiri oleh Gubernur AKMIL, Walikota Magelang H. Damar Prasetiyono, Wakil Walikota Magelang dr. Sri Harso, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, organisasi masyarakat, tokoh agama, partai politik, pramuka, serta instansi pemerintahan Kota Magelang. Turut hadir mewakili jajaran pengawas pemilu, Pimpinan Bawaslu Kota Magelang, Zakariya, S.HI.

Upacara yang dipimpin oleh Gubernur AKMIL tersebut berjalan dengan penuh rasa hormat. Dalam amanatnya, beliau mengingatkan kembali jasa para pahlawan bangsa yang telah berjuang hingga titik darah penghabisan demi tegaknya kemerdekaan. Data tercatat, di TMP Giri Dharmoloyo terdapat 142 pahlawan TNI gugur, 38 pahlawan Polri, serta 119 pahlawan tak dikenal yang turut mengorbankan jiwa raga demi merah putih.

Ketika tiupan terompet lagu “Mengheningkan Cipta” dilantunkan, seluruh lampu di sekitar makam dimatikan. Hanya cahaya lilin yang dinyalakan oleh adik-adik Pramuka di setiap pusara pahlawan, menambah kesyahduan malam renungan. Alunan sirine berkabung dari barisan TNI kian menyelimuti kesedihan mendalam, membangkitkan kesadaran bahwa kemerdekaan yang dirasakan hari ini tidak datang secara cuma-cuma, melainkan buah dari pengorbanan luar biasa.

Bagi Bawaslu Kota Magelang kehadiran dalam renungan malam ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud penghormatan kepada para pahlawan dan peneguhan komitmen moral untuk melanjutkan perjuangan mereka. “Semangat api perjuangan harus diwariskan kepada generasi muda, bukan hanya mengenang (abunya), tetapi dengan mengamalkan nilai perjuangan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Zakariya.

Di tengah arus globalisasi, bangsa Indonesia kini menghadapi tantangan baru berupa bentuk penjajahan modern, yakni neo-kapitalisme dan kolonialisme gaya baru yang masuk melalui budaya konsumtif, disinformasi, dan penetrasi nilai-nilai asing yang berpotensi mengikis jati diri bangsa timur. Generasi muda diingatkan agar tetap teguh menjaga nilai luhur budaya, gotong royong, dan nasionalisme.

Renungan malam kemerdekaan menjadi momen untuk menghidupkan kembali semangat Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai pedoman hidup berbangsa. Bagi Bawaslu nilai-nilai tersebut sejalan dengan tugas pokok dan fungsi pengawasan pemilu yaitu menjaga kedaulatan rakyat agar tetap terwujud dalam sistem demokrasi yang bersih, jujur dan adil.

Semangat gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan bangsa yang diwariskan para pahlawan harus menjadi pegangan bagi seluruh warga negara, khususnya generasi muda. Dengan begitu kemerdekaan yang diraih dengan darah dan air mata para pahlawan tidak akan sia-sia, tetapi terus terjaga dan berbuah kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Humas Bawaslu Kota Magelang