Lompat ke isi utama

Berita

Dari Pembela Rakyat ke Penjaga Suara Pemilih, Mengupas Profil AQZ

AQZ Dalam Keseharian

AQZ Dalam Penampilan Keseharian

Menjaga demokrasi agar tetap tegak di tengah derasnya arus politik bukan perkara mudah. Dibutuhkan keberanian, komitmen, serta integritas tinggi. Itulah nilai yang dihidupi Abdul Qohir Zakariya (AQZ), anggota Bawaslu Kota Magelang yang kini dipercaya mengemban amanah di Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat serta Hubungan Antar Lembaga (HP2H).

Zakariya, pria asal Pati ini sejak muda telah akrab dengan nilai-nilai keadilan dan partisipasi sosial. Minatnya terhadap hukum dan politik membawanya menempuh pendidikan di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Dari kampus itulah langkah awal perjuangannya menapaki dunia hukum dimulai.

Sebelum bergabung dengan Bawaslu, Zakariya dikenal sebagai advokat. Dalam profesinya ia kerap menangani kasus-kasus pelik. Namun, prinsipnya jelas berpihak pada mereka yang rentan dan membutuhkan perlindungan hukum. Baik pekerja, korban kekerasan, hingga kelompok minoritas, semua ia perjuangkan dengan tekad yang sama yakni menegakkan kebenaran dan keadilan.

Baginya, menjadi advokat bukan hanya soal menyelesaikan perkara, tetapi juga menjaga martabat hukum dan memberi ruang bagi suara yang sering diabaikan.

Dari Ruang Sidang ke Ruang Demokrasi

Meski berkiprah di dunia advokat, Zakariya menyadari ada ruang lebih luas untuk memperjuangkan nilai demokrasi. Pada tahun 2024 ia kemudian terjun langsung ke dunia pengawasan pemilu dengan bergabung di Bawaslu Kota Magelang.

“Perjuangan menegakkan keadilan tidak cukup berhenti di meja sidang. Demokrasi adalah milik bersama dan saya ingin turut mengawalnya langsung,” ujarnya.

Sebagai komisioner, ia terlibat dalam memastikan setiap tahapan pemilu berjalan bersih, transparan, dan partisipatif. Ia aktif berkoordinasi dengan partai politik, lembaga pemerintah, serta organisasi masyarakat sipil. Edukasi pemilih, pencegahan politik uang, hingga meningkatkan kesadaran publik tentang hak pilih menjadi fokus yang ia dorong.

Pengalaman di Bawaslu memberinya banyak pelajaran. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengawasan tidak hanya bergantung pada aturan, tetapi juga kerja sama, komunikasi, dan integritas personal.

“Independensi Bawaslu hanya bisa terjaga bila kita bekerja dengan kejujuran dan menjunjung tinggi integritas,” katanya tegas.

Zakariya juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak dalam menjaga kondusifitas politik, karena demokrasi tidak bisa berjalan tanpa partisipasi bersama.

Dalam perjalanan kariernya, Zakariya merasa bangga bisa menjadi bagian dari garda terdepan penjaga demokrasi di Kota Magelang. Namun, yang lebih penting ia ingin pengalamannya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda.

“Saya berharap anak-anak muda tidak apatis terhadap politik. Demokrasi harus dijaga bersama, karena itu adalah fondasi negara kita. Kalau bukan kita yang merawatnya, siapa lagi?” tuturnya.

Penulis : Humas