Lompat ke isi utama

Berita

Bersih Kota, Bersih Demokrasi

Nyapu magelang

Selasa pagi, 5 Agustus 2025, pukul 07.30 WIB, suasana Kota Magelang tampak berbeda. Ribuan warga bersama seluruh jajaran pemerintahan, instansi vertikal, perkantoran swasta, hingga unsur masyarakat secara serentak turun ke jalan melaksanakan kegiatan “Ngrawat Magelang” dalam gerakan Magelang Nyapu Bareng. Tak ketinggalan, seluruh jajaran Bawaslu Kota Magelang turut hadir dan terlibat aktif dalam aksi bersih-bersih kota ini.

Kegiatan yang diinisiasi Pemerintah Kota Magelang ini bukan sekadar simbol perawatan fisik kota, melainkan juga menyentuh nilai-nilai mendalam yang relevan dengan semangat pengabdian, tanggung jawab kolektif, serta kepedulian terhadap tata kelola ruang publik. Bagi Bawaslu Kota Magelang, gerakan ini menjadi momen reflektif sekaligus representasi nyata dari semangat pengawasan partisipatif.

Sebagai lembaga pengawas pemilu, Bawaslu tidak hanya menjaga ruang demokrasi secara regulatif, tetapi juga secara sosial dan moral. Kegiatan “Magelang Nyapu Bareng” ini menjadi simbol konkret bagaimana Bawaslu Kota Magelang menjiwai fungsi pengawasan sebagai kerja kolektif, preventif, dan membumi di tengah masyarakat.

“Aksi ini bukan hanya soal menyapu sampah fisik, tapi juga membersihkan demokrasi dari sampah politik uang, hoaks, manipulasi data, dan pelanggaran etik. Kami hadir menyatu bersama masyarakat karena pengawasan pemilu tidak bisa dilakukan sendiri,” tegas A. Qohir Zakariya, S.HI., Koordinator Divisi HP2H Bawaslu Kota Magelang di sela kegiatan.

Kebersihan lingkungan mencerminkan kesadaran kolektif atas tanggung jawab bersama. Begitu pula dengan kebersihan proses pemilu. Jika kota dibersihkan agar layak ditinggali, maka proses pemilu harus dibersihkan dari praktik-praktik kotor agar layak dipercaya dan berkeadaban.

Gerakan “Ngrawat Magelang” ini menjadi pengingat bahwa tanggung jawab menjaga kota tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab menjaga demokrasi. Maka, Bawaslu Kota Magelang menegaskan bahwa mengawasi pemilu adalah bagian tak terpisahkan dari merawat ruang publik, merawat akal sehat warga, dan merawat moralitas bernegara.

Turunnya para pengawas pemilu ke jalan dalam gerakan ini juga mencerminkan semangat pengawasan partisipatif yang menjadi roh kerja-kerja pencegahan Bawaslu. Keberadaan pengawas tidak hanya hadir di forum resmi, tetapi juga hadir nyata bersama masyarakat dalam rutinitas dan kepedulian bersama. Karena pengawasan bukan milik lembaga semata, tapi milik seluruh warga negara.

Bersihnya Kota Magelang menjadi lambang dari harapan bersama: demokrasi yang sehat, pemilu yang berintegritas, dan pengawas yang tak berjarak dengan rakyat. Melalui kegiatan ini, Bawaslu Kota Magelang terus meneguhkan komitmennya untuk menjaga demokrasi yang tidak hanya bersih secara aturan, tetapi juga bersih secara batin dan nilai.

Penulis AQZ