Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Kota Magelang Hadiahi Buku ke Komisi II DPR RI. "Wariskan Jejak Pengawasan Demokrasi"

Pemberian Buku Oleh Bawaslu

Pemberian Buku oleh Bawaslu Kota Magelang kepada Narasumber

Ada yang istimewa dalam acara Penguatan Kelembagaan Bawaslu bersama Mitra Pengawas Pemilu yang digelar di Hotel Puri Asri, Kota Magelang, pada 24 Agustus 2025. Tidak hanya diskusi inspiratif tentang regulasi dan sinergi penyelenggara pemilu, tetapi juga momen simbolis penuh makna:

Bawaslu Kota Magelang menghadiahi tiga buku karya komisioner Bawaslu se-Jawa Tengah kepada Azis Subekti, anggota Komisi II DPR RI.

Buku yang diserahkan secara langsung oleh Zakariya, S.HI., anggota Bawaslu Kota Magelang ini terdiri dari :

1. “Sesarengan Ngawasi” – karya Divisi Pencegahan

2. “Mitigasi Demokrasi Hingga Mahkamah Konstitusi” – karya Divisi Hukum

3. “IMAJI : Jejak Pengawasan Pilkada 2024 Dalam Lensa” – karya Divisi Humas

Ketiga buku tersebut ditulis oleh jajaran komisioner Divisi Hukum dan P2H Bawaslu se-Jawa Tengah, lahir dari pengalaman nyata pengawasan di 35 kabupaten/kota, dan menjadi bukti intelektual bahwa kerja pengawasan bukan hanya teknis, melainkan juga reflektif dan berorientasi pada literasi demokrasi.

Acara yang dibuka oleh Ketua Bawaslu Kota Magelang, Maludin Taufiq, S.IP., berlangsung khidmat dengan dukungan penuh para komisioner lain: Sylvia Ayu Paramita, Agus Suhartono, dan Elisabeth Siwi, serta segenap staf sekretariat.

Hadir tiga narasumber utama yang memberikan pandangan dari sudut berbeda. Adalah Masykurudin Hafidz berbicara dari perspektif pemantau pemilu, menyoroti partisipasi masyarakat sipil sebagai kunci keberhasilan demokrasi.

Azis Subekti menjelaskan peran Komisi II DPR RI dalam merumuskan regulasi guna memperkuat kelembagaan penyelenggara pemilu termasuk Bawaslu.

Paulus Widiyantoro menekankan pentingnya sinergi antara KPU dan Bawaslu agar penyelenggaraan pemilu berjalan jujur, adil, dan berintegritas.

Pemberian buku kepada Azis Subekti bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi simbol penguatan kelembagaan Bawaslu bersama mitra pengawas pemilu. Literasi pengawasan yang dituangkan dalam buku-buku tersebut menjadi warisan pengetahuan dan pengalaman berharga, baik bagi penyelenggara, pembuat kebijakan, maupun masyarakat luas.

Zakariya menegaskan bahwa literasi pengawasan sangat penting agar demokrasi tidak hanya dijalankan, tetapi juga dipahami, dikritisi, dan terus diperbaiki. “Buku-buku ini adalah saksi perjalanan pengawasan pemilu di Jawa Tengah. Harapannya bisa menjadi rujukan sekaligus inspirasi bagi siapa saja yang ingin melihat wajah demokrasi kita lebih dekat."

Dengan adanya diskusi yang komprehensif serta pertukaran gagasan lintas perspektif, acara ini semakin memperkuat peran Bawaslu Kota Magelang sebagai lembaga pengawas yang berintegritas, Menjaga Demokrasi, Merawat Integritas. 
Kehadiran mitra strategis seperti DPR RI, KPU dan pemantau pemilu menjadi modal penting untuk memastikan demokrasi di Indonesia terus berjalan sehat dan berkeadilan.

Momentum hadiah buku ini menjadi pengingat bahwa demokrasi bukan hanya soal regulasi, melainkan juga soal narasi, refleksi, dan komitmen bersama untuk merawatnya.

 

PENULIS : DIVISI HUMAS