Bawaslu Kota Magelang Gandeng GOW Perkuat Peran Perempuan dalam Pengawasan Demokrasi yang Damai dan Inklusif
|
Kota Magelang, Dalam upaya memperluas partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu, Bawaslu Kota Magelang menggelar kegiatan koordinasi dan sosialisasi bersama Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Magelang, Rabu pagi, 1 Oktober 2025, bertempat di Kantor GOW kawasan Botton Kota Magelang.
Acara yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB ini dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan Bawaslu Kota Magelang, yakni Ketua Bawaslu Maludin Taufiq, S.IP, serta anggota Zakariya dan Sylvia A.P., yang juga merupakan representasi perempuan di jajaran Bawaslu Kota Magelang.
Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh para pengurus dan anggota GOW Kota Magelang, yang menaungi lebih dari 20 organisasi wanita, di antaranya Aisyiyah, Fatayat NU, Bhayangkari, Dharma Wanita, Persit Kartika Chandra Kirana, Ibu-ibu Kejaksaan, kelompok perias, serta berbagai komunitas perempuan lintas profesi lainnya.
Dalam sambutannya, Maludin Taufiq memperkenalkan tugas, fungsi, dan peran strategis Bawaslu sebagai lembaga yang bertugas mengawasi seluruh tahapan pemilu dan pemilihan. Ia menjelaskan bahwa Bawaslu memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan seluruh proses demokrasi berjalan jujur, adil, dan transparan, sekaligus mengedepankan pendidikan politik yang sehat bagi masyarakat.
“Bawaslu bukan hanya hadir saat masa kampanye atau pemungutan suara. Kami bekerja sepanjang tahun untuk menjaga kualitas demokrasi, termasuk melakukan pengawasan partisipatif dan membangun sinergi dengan berbagai elemen masyarakat, seperti ibu-ibu hebat yang tergabung di GOW ini,” tutur Taufiq disambut tepuk tangan peserta.
Sementara itu, Zakariya, yang membidangi Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (HP2H), memaparkan lebih lanjut tentang larangan politik uang, bahaya berita hoaks, serta pentingnya menjaga netralitas dalam kehidupan sosial dan organisasi. Ia menegaskan bahwa Bawaslu tidak berperan untuk mengarahkan masyarakat ke pilihan politik tertentu, melainkan mendorong agar setiap pemilih menggunakan hak pilihnya secara merdeka dan bertanggung jawab.
“Dalam demokrasi, setiap suara adalah berharga dan memiliki kekuatan yang sama. Tidak ada perbedaan antara satu orang dengan lainnya — inilah makna pengawasan inklusif yang terus kami bangun di Kota Magelang,” ungkap Zakariya dengan penuh semangat.
Ia juga memperkenalkan beberapa program Bawaslu, seperti Kampung Pengawasan dan Gerakan Laskar Jaga Hak Pilih, yang bertujuan mengajak masyarakat menjadi pengawas aktif dan mandiri serta memperkuat kesadaran kolektif untuk menolak segala bentuk pelanggaran pemilu.
Kehadiran Sylvia A.P. menekankan pentingnya peran perempuan dalam menjaga kondusivitas dan perdamaian di tengah pesta demokrasi. Perempuan memiliki kekuatan sosial yang besar dalam membangun suasana politik yang sejuk, santun dan beretika.
“Perempuan adalah benteng moral keluarga dan masyarakat. Jika ibu-ibu aktif berperan dalam pengawasan, maka kita bisa mewujudkan Pilkada yang damai, berintegritas dan bermartabat” ujarnya.
Acara berlangsung dalam suasana hangat dan interaktif. Para peserta GOW tampak antusias menyampaikan beragam pertanyaan dan tanggapan, mulai dari cara melaporkan dugaan pelanggaran hingga strategi menangkal informasi palsu di media sosial.
Melalui kegiatan ini, Bawaslu Kota Magelang berharap sinergi dengan GOW dapat menjadi gerakan bersama perempuan Kota Magelang untuk menjaga demokrasi yang damai, inklusif dan berkeadilan.
Penulis : AQZ