Bawaslu Jateng Matangkan Penguatan Kelembagaan dan Dorong Semangat Pengawasan Partisipatif di Salatiga
|
Kota Magelang – Dalam upaya memperkuat sinergi kelembagaan dan meningkatkan efektivitas pengawasan partisipatif di seluruh wilayah Jawa Tengah, Bawaslu Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan bertajuk “Rapat Koordinasi Optimalisasi Penguatan Kelembagaan dalam Pengawasan Partisipatif Bersama Mitra Strategis serta Tata Kelola Informasi dan Dokumentasinya.”
Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin, 13 Oktober 2025 di Kota Salatiga ini diikuti oleh seluruh Koordinator Divisi Pencegahan dan Humas serta Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.
Hadir dalam kegiatan tersebut tujuh komisioner Bawaslu Jawa Tengah, yaitu Muhammad Amin (Ketua), Diana Ariyanti, Achmad Husain, Nur Kholiq, Moh. Rofi’udin, Sosiawan, dan Wahyudi Sutrisno, serta Kepala Sekretariat Yessie Yunius.
Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Jawa Tengah Muhammad Amin menegaskan pentingnya memperkuat kapasitas kelembagaan dan tata kelola informasi sebagai pilar utama dalam menjaga integritas pengawasan pemilu. Menurutnya, pengawasan partisipatif tidak hanya sebatas kegiatan seremonial, melainkan gerakan moral yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh jejaring, partisipasi publik, dan kemitraan yang kuat agar pengawasan berjalan efektif dan demokrasi terjaga,” ujar Amin dalam arahannya.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Yessie Yunius, menyampaikan sejumlah arahan strategis, salah satunya terkait instruksi langsung dari Bawaslu RI mengenai pelaksanaan Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P).
Menurut Yessie, program nasional ini menargetkan 16560 kader pengawas partisipatif di seluruh Indonesia, dengan alokasi sekitar 1200 an peserta di Provinsi Jawa Tengah.
“Pendidikan pengawas partisipatif adalah wadah untuk mencetak generasi melek demokrasi dan peduli pengawasan. Kita dorong agar partisipasi masyarakat semakin meluas dan berkelanjutan,” tutur Yessie.
Selain membahas strategi penguatan kelembagaan dan pengawasan partisipatif, rapat koordinasi ini juga menyoroti dua program penting dari Bawaslu RI, yakni Gakkumdu Award dan Lomba Debat Hukum Kepemiluan.
Kedua agenda tersebut diharapkan menjadi sarana memperkuat kolaborasi antara Bawaslu, aparat penegak hukum, dan dunia akademik dalam membangun ekosistem demokrasi yang sehat.
Ratusan kampus dan universitas di seluruh Indonesia dijadwalkan turut ambil bagian dalam lomba debat hukum tersebut, termasuk perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah.
Kegiatan rapat koordinasi diakhiri dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan pimpinan Bawaslu Jawa Tengah. Dalam suasana hangat dan produktif, para peserta berbagi pengalaman serta inovasi pengawasan di daerah masing-masing, khususnya dalam menghadapi tantangan pemilihan serentak 2024 dan agenda demokrasi ke depan.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Bawaslu Jawa Tengah berharap penguatan kelembagaan dan semangat pengawasan partisipatif semakin solid di seluruh kabupaten/kota, seiring komitmen untuk menjaga demokrasi yang bermartabat dan berintegritas di Bumi Jawa Tengah.
Penulis : AQZ