Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu dan Mafindo Bersinergi, Demi Tangkal Hoaks dan Fitnah Menjelang Pemilu 2024

MAGELANG – Bawaslu Kota Magelang adakan rapat koordinasi dengan jajaran Panwaslu Kecamatan dan Kelurahan se- Kota Magelang bersama Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) Magelang sebagai upaya preventif penanganan penyebaran hoaks dan fitnah menjelang Pemilu 2024 di Dacozta Coffee Shop and Eatery, Kamis (21/9/2023) Pelaksanaan kegiatan dibuka resmi oleh Ketua Bawaslu Kota Magelang yang dalam hal ini diwakili oleh Koordinator Sekretariat Bawaslu Kota Magelang, Chintami Edwiennada. Chintami menyampaikan pesan dalam sambutannya bahwa di masa-masa sekarang ini sangat rawan dengan ‘akselerasi’ kampanye. “Bahkan saat ini sudah ada debat terbuka yang menyinggung terkait visi misi oleh Bacapres, seperti yang diadakan UGM pada akhir-akhir ini.” Tambahnya. Hal tersebut dapat menjadi pemicu yang sangat rawan untuk munculnya hoaks dan fitnah. Oleh karena itu, Bawaslu yang selalu mengedepankan pencegahan dalam penanganan pelanggaran Pemilu, berusaha menggandeng Mafindo supaya masyarakat terutama melalui PKD, dapat teredukasi secara konkret. Upaya ini dilakukan agar masyarakat tidak termakan hoaks dan fitnah yang tersebar di lingkungan kesehariannya terutama di media sosial. Senada yang disampaikan oleh Chintami “Saya percaya, Bapak Ibu semua punya smartphone. Setidaknya dengan adanya bimbingan-bimbingan ini, dapat mendorong di lapangannya agar lebih berkualitas,  bukan secara langsung aja tapi juga media sosial.” Fida Nastiti, selaku narasumber dari Mafindo, juga menyampaikan bahwa penyebaran hoaks pada ranah politik pada tahun 2021 menduduki peringkat yang tinggi, yaitu peringkat kedua dengan total 22%. Sedangkan pada tahun 2023, hoaks lebih mengerucut pada pada ranah Pemilu yaitu sejumlah 53%. Oleh karena itu, Fida membagikan suatu tips untuk mengetahui apakah berita tertentu termasuk hoaks atau tidak. “Bapak ibu bisa menggunakan google reverse untuk mengetahui gambar tersebut valid atau tidak. Kemudian bisa menggunakan turnbackhoax.id, cek fakta media, tapi hati-hati karena media juga ada ‘pemiliknya’.” Ucapnya. Di penghujung penyampaiannya Fida menambahkan “Maka dari itu bapak ibu, jangan sampai kita terlalu terbuka dalam bermedia sosial. Karena bisa saja menjadi korban pembobolan ATM ataupun didaftarkan untuk keperluan pinjol.” Pungkas Fida di akhir sesinya. Pada sesi berikutnya, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ketua Bawaslu Kota Magelang, Maludin Taufiq. Beliau memaparkan terkait pengawas dari segi manapun, termasuk PKD, saat ini harus melakukan inovasi dalam melakukan pencegahan.Karena biasanya, pada saat masa tenang menjadi masa dimana Bawaslu menerima banyak laporan. Oleh sebabnya, kita sebagai pengawas tidak boleh lengah untuk menerima laporan. Setelah penyampaian materi pun juga terdapat sesi diskusi. Para peserta berpartisipasi aktif dalam sesi ini. Salah satunya adalah Ibu Maharani yang menanyakan terkait apakah fenomena yang dilihatnya termasuk dari kampanye, padahal kita semua mengetahui bahwa saat ini belum memasuki masa kampanye. “Kalo belum masuk kampanye nya, bukanlah termasuk kampanye. Kalo yang ada di jalan, itu bukan termasuk ranah bawaslu, tapi ranah dari satpol PP sebagai penegak perda.” Jawab Maludin terkait pertanyaan yang diajukan. Di penghujung sesi, Maludin Taufiq menyampaikan closing statement  “Pemilu 2024 memang berat, tapi tidak boleh dikatakan berat, kita jalani saja. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan pada hari ini dapat bermanfaat. Mari kita sama-sama untuk meningkatkan kapasitas diri sendiri, salah satunya dengan memanfaatkan media sosial.” Tandasnya. Sosialisasi ditutup dengan adanya challenge yang diberikan kepada peserta yang berasal dari Panwaslucam dan PKD Magelang Utara, Tengah dan Selatan. Pemberian challenge dipandu oleh Ibu Chintami dan dibantu oleh mahasiswa magang MBKM II. Challenge juga dilombakan sehingga berjalan meriah dan setiap kelompok mendapatkan reward. (Sals)  
Tag
Berita