Bawaslu Kota Magelang adakan Sosialisasi Demokrasi Inklusif, ajak seluruh lapisan Masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Serentak Walikota dan Gubernur 2024

Bawaslu Kota Magelang adakan sosialisasi Demokrasi Inklusif pada hari Rabu, (8/8/2024) di RM Keboen Semilir dengan mendatangkan masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari Tukang Becak, Pedagang Kaki Lima, Ojek Online, Komunitas Kalandara dan Penyandang Disabilitas. Acara tersebut mengangkat tema “Mengajak Masyarakat berperan aktif dalam Pilwalkot Magelang dan Pilgub Jawa Tengah 2024”.

Bapak Abdul Qohir Zakaria, S.H.I sebagai pemateri dalam acara tersebut menyampaikan bahwa tujuan acara ini adalah mengajak Masyarakat berpartisipasi aktif dalam menyukseskan pemilihan walikota dan gubernur yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2024, diharapkan terlaksana pemilihan yang damai dan mendorong partisipasi elemen Masyarakat Inklusi (tidak membeda-bedakan) karena semua Masyarakat memiliki hak yang sama.

Selanjutnya beliau menyampaikan terkait dengan pelanggaran pemilihan salah satunya adalah money politik, “di kota magelang ini selalu menduduki ranking ke dua untuk money politik” beliau berharap semua Masyarakat yang terutama hadir pada acara sosialisai ini dapat membantu untuk Bersama-sama memberantas money politik di kota Magelang. Masyarakat bisa melaporkan ke Bawaslu jika ada yang menemukan pelanggaran dalam pemilihan agar dapat diproses dan tidak adalagi pelanggaran-pelanggaran dalam pemilihan.

Dalam sesi diskusi Bapak Tri Sakti (Komunitas Kalandara) menanyakan “apakah ada payung hukum bagi pelapor jika melaporkan adanya pelanggaran dalam pemilu”. Bapak Abdul Qohir Zakaria menanggapi “Jika ada pelanggaran terus dilaporkan sudah termasuk penegakan hukum, Bawaslu siap mengawal dan membantu pelapor jika ada laporan masuk ke Bawaslu akan tetapi jika mendapati pelanggaran jangan tergesa-gesa untuk melapor, cari alat buktinya dulu karena jika tidak ada alat/bukti tidak dapat ditindaklanjuti, Bawaslu menjamin keamanan bagi pelapor”.